Kepemimpinan
Transaksional
Kepemimpinan Transaksional adalah model kepemimpinan yang
terjadi ketika pola relasi antara pemimpin dengan konstituen, maupun antara
pemimpin dengan elit politik lainnya dilandasi oleh semangat pertukaran kepentingan
ekonomi atau politik untuk memelihara atau melanjutkan status quo (Burns 1978)
Pemimpin Transaksional (Transactional
Leaders) adalah pemimpin yang memandu atau memotivasi pengikut mereka dalam
arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas. Dalam
kepemimpinan transaksional, pemimpin menentukan apa yang perlu dikerjakan
bawahan untuk mencapai tujuan, mengklarifikasi keperluan tersebut dan membantu
bawahan menjadi percaya diri bahwa mereka dapat mencapai tujuan itu. Pemimpin
transaksional juga merupakan pemimpin yang membimbing atau memotivasi para
pengikut mereka pada arah tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas
peras dan tugas mereka.
Dari pengertian tersebut secara sederhana Kepemimpinan
Transaksional dapat diartikan sebagai cara yang digunakan seorang pemimpin
dalam menggerakkan anggotanya dengan menawarkan imbalan terhadap setiap kontribusi
yang diberikan oleh anggota kepada organisasi.
Karakteristik-karakteristik
Pemimpin Transaksional :
Penghargaan
Bersyarat : Menjalankan pertukaran kontraktual antara penghargaan dan
usaha, menjanjikan penghargaan untuk kinerja yang bagus, dan mengakui
pencapaian yang diperolah.
Manajemen
dengan Pengecualian (aktif) : Mengamati dan mencari
penyimpangan dari aturan-aturan dan standar, serta melakukan tindakan
perbaikan.
Manajemen
dengan Pengecualian (pasif) : Dilakukan hanya jika standar
tidak tercapai.
Laissez-Faire
:
Melepaskan tanggung jawab dengan menghindari pengambilan keputusan.
Contoh
Kasus :
Seorang walikota dari sebuah kota terkotor di dunia yang
letaknyaberada di salah satu Negara amerika latin, berhasil mengubahnegaranya
menjadi negara terbersih di dunia dengan melarangpembelian sayur kecuali dengan
menukarnya dengan sampah. Jadimasyarakat akan diberikan sayur – yang merupakan
salah satumakanan pokok mereka- hanya bila mereka membawa sampah ketempat
pembuangan yang telah ditentukan pemerintah, di sanamasyarakat kemudian dapat
menukar sampah tersebut dengan sayur
Kepemimpinan
transformasional
Sarros dan Butchatsky (1996), bahwa model
kepemimpinantransformasional merupakan konsep kepemimpinan yang terbaik dalam
menguraikan karakteristik pemimpin sehingga para pemimpinkita lebih
berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Pemimpin Transfromasional (Transformational Leaders) adalah
pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang
diindividualkan pada para bawahan atau pengikut.
Kepemimpinan transformasional adalah Pemimpin yang mengispirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan
kepentingan pribadi mereka dan dan mereka mampu memiliki pengaruh yang luar
biasa pada diri para pengikutnya. Berkonsultasi dengan orang lain untuk
memperoleh gagasan dan saran, serta perilaku spesifik yang digunakan untuk
mendelegasikan kekuasaan. Pemimpin partisipatif yang efektif menggunakan
konsultasi dan pendelegasian untuk memberi kepada bawahan atau pengikut suatu
perasaan ikut memiliki dalam pembuatan keputusan, sehingga bawahan termotivasi
dalam pelaksanaannya dan bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.
Secara sederhana dapat dipahami bahwa Kepemimpinan
Transformasional adalah kepemimpinan yang membawa organisasipada sebuah tujuan
baru yang lebih besar dan belum pernahdicapai sebelumnya dengan memberikan
kekuatan mental dankeyakinan kepada para anggota agar mereka bergerak secara sungguh-sungguh
menuju tujuan bersama tersebut denganmengesampingkan kepentingan/keadaan
personalnya.
Karakteristik-karakteristik
Pemimpin Transformasional :
Pengaruh
yang Ideal : Memberikan visi dan misi, menanamkan kebanggaan,
serta mendapatkan respek dan kepercayaan.
Motivasi
yang Inspirasional : Mengomunikasikan ekspektasi yang tinggi,
menggunakan simbol-simbol untuk berfokus pada upaya, dan menyatakan
tujuan-tujuan penting secara sederhana.
Stimulasi
Intelektual : Meningkatkan kecerdasan, rasionalitas, dan
pemecahan masalah yang cermat.
Pertimbangan
yang bersifat Individual : Memberikan perhatian pribadi, memperlakukan
masing-masing karyawan secara individual, serta melatih dan memberikan saran.
Contoh
Kasus :
Kepemimpinan ini sering muncul pada situasi-situasi yang
monoton atau terpuruk pada sebuah organisasi. Dimana organisasi menghadapi sebuah
kondisi yang “luar biasa”. Ilustrasi yang paling mudah dipahami menurut saya
adalah saat seorang pelatih tim sepak bola misalnya, yang akan berhadapan
dengan tim yang selama ini dianggap sebagai “raksasa”maka pelatih akan memberi
motivasi dan sistem latihan baru untuk meningkatkan kepercayaan diri dan
kekuatan mental dari timnya.
Selain itu terdapat Contoh
Kasus Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional :
Sri Mulyani merupakan seorang pemimpin transformasional dan
juga pemimpin transaksional, dia memiliki integritas yang kuat sehingga
terkenal sebagai pemimpin yang bersih dari faktor KKN.
Referensi :
Soekarso & Putong, Iskandar. (2015). Kepemimpinan: kajian
teoritis dan praktis. Jakarta: Penerbit Buku dan Artikel.
Robbins, Sthephen P. & Judge, Timothy A. (2008). Organizational behavior, 12th
edition. Jakarta: Salemba Empat.
0 komentar:
Posting Komentar